RSS Feed
This is a mood message, you can edit this message by editing file message.php, or you can also add here some advertisement.

Sabtu, 06 Juli 2013

Kuharap, Aku Berguna

Aku menatap anak-anak yang sedang asyik berhujan-hujan di luar dengan tatapan iri. Pandanganku meredup, berusaha menghalau rasa iri begitu membuncah dalam dada, menahan air mata yang akan mengalir deras di pipi. Aku tersenyum pahit, menyadari bahwa aku memang tak bisa seperti mereka.

Hujan deras terdengar sangat berisik. Aku tak heran dalam keadaan seperti ini, aku tak kaget jika aku tiba-tiba ditinggal dalam sendiri. Takdir mungkin memang membuatku selalu sendiri. Entah sendiri secara fisik maupun secara psokologis. Dan itu semua sama-sama menyakitkan.


Mungkin aku memang tak berguna.

Leukimia serta lemah jantung dan penyakit ganas lainnya bersarang pada tubuhku. Kenapa? Takut? Lalu kalian akan meninggalkanku? Silakan saja. Aku sudah terbiasa dalam kondisi yang seperti ini. Di mana aku akan dianggap aneh oleh teman-temanku dan akan ditinggalkan oleh mereka yang tak mau mempedulikanku. Aku tak membenci dan juga tak menyukai mereka. Mereka menganggapku tak ada? Maka aku akan juga menganggap mereka adalah manusia palsu.

Tetapi ada satu, ada satu di antara orang-orang yang tak peduli itu yang mau menatapku dengan cara lain. Caranya menatapku berbeda dengan yang lainnya. Dia mungkin tak pernah mengajakku berbicara, tapi lewat pandangan matanya, aku tahu apa saja yang akan dilontarkan padaku. Bukan belas kasihan atau simpati palsu, namun pancaran penuh persahabatan yang membuatku ingin memilikinya.

Tiba-tiba aku terbatuk dan darah muncrat dari mulut, membasahi baju rumah sakit yang serba putih. Aku menatap darah yang keluar dari tubuhku dengan pandangan hampa. Rusak, semua system di tubuhku sudah rusak parah. Tinggal menunggu kapan Tuhan akan memanggilku. Kembali aku menatap anak-anak yang sedang berteriak kegirangan, menikmati mandi hujan yang sepertinya sangat menyenangkan.

Pandanganku mulai kabur. Ah, apakah ini rasanya ketika malaikat pencabut nyawa akan mengambil nyawaku? Apakah ini rasanya akan meninggalkan dunia fana menuju dunia penih keabadian? Tiba-tiba saja ada yang menyeruak dalam dadaku, ada sebuah permintaan yang aku ingin Tuhan mengabulkannya. Permintaan sederhana dari seorang yang akan menuju surgaMu. Bahwa aku sangat ingin bertemu dengannya. Hanya sekali saja.

BRAAKK!!

Kepalaku menoleh pelan, menatap sosok yang baru saja membuka pintu kamarku dengan paksa. Kepalaku terlalu sakit untuk menoleh dengan cepat. Darah juga terus keluar dari mulutku. Ah, penyakit apa ini? Aku bahkan belum pernah menemukan di buku, penyakit apa yang kuderita sekarang ini. 

“Bertahanlah! Jangan sampai kau menyerah!”

Dadaku berdesir mendengar suaranya. Aku tahu siapa dia. Meski pandanganku sudah mulai gelap, tapi aku tahu siapa yang berusan berseru dengan mantap. Dia, dia yang sangat aku harapkan kehadirannya, dia yang sangat kucintai kepribadiannya, dia yang selalu memandangku dengan pandangan yang berbeda.

Percuma. Hari ini dan selamanya, ceritaku tak akan ada lagi.

“Kau berguna! Kau sangat berguna bagiku. Hanya saja aku yang terlalu pengecut!”

Yang kukagumi dari sosoknya adalah, ia tak pernah menyentuh lawan jenisnya sembarangan. Meski aku berharap aku dapat dipeluknya, tapi aku maklum akan prinsip hidupnya yang tegas. Seperti ini saja sudah cukup bagiku. Aku bersyukur bisa melihatnya untuk terakhir kali dan mengetahui seperti apa perasaannya.

Perlahan pandanganku mulai gelap hingga hilang sama sekali. Aku tak lagi merasakan sakit. Jiwaku telah damai dengan Sang Pencipta. Lewat sisiNya, aku bisa melihat sosok yang kurindukan itu berdiri terpaku sambil menatapku tak percaya. Di sini aku juga menangis dan meminta pada Tuhan agar kami dipertemukan dalam surga yang damai. Dan kini aku tahu satu hal, bahwa aku yang tak berguna bagi banyak orang ini ternyata berguna bagi seseorang. Dan mungkin kalian juga. Mungkin kalian tak berguna bagi kebanyakan orang, tapi yakinlah bahwa kalian tetap berguna bagi seseorang. Meski hanya secuil, namun itu lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa kalian tetaplah diinginkan untuk hidup.

0 komentar:

Posting Komentar